Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan fondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah dilokasi tidak memungkinkan untuk menahan beban yang besar,, fondasi semacam ini sangat diperlukan. Bentuk dari fondasi yang umum dipakai sebagai penyangga bangunan adalah pondasi tiang. Bahan dasar fondasi tiang yang umumnya dipakai adalah kayu, beton, baja, dan komposit. Jenis-jenis pondasi beton dapat berupa fondasi precast-prestesed dan fondasi cast-in place. Fondasi precast dan fondasi tiang dari baja dan komposit umumnya disebut sebagai fondasi tiang pancang karena fondasi ini dipancangkan pada suatu titik di atas permukaan tempat akan dibangun suatu bangunan. Pemancangan ini menggunakan alat pancang khusus.
A. Alat Tiang Pancang
Ada beberapa jenis alat pemancangan tiang yang digunakan didalam proyek konstruksi. Alat –alat tersebut antara lain :
1. Drop Hammer
Drop hammer merupakan palu berat yang diletakan pada ketinggian tertentu di atas tiang palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang. Untuk menghindari menjadi rusak akibat tumbukan ini, pada kepala tiang dipasangkan semacam topi atau cap sebagai penahan energi atau shock absorber. Biasanya cap dibuat dari kayu.
Pemancangan tiang biasanya dilakukan secara perlahan. Jumlah jatuhnya palu permenit dibatasi pada empat sampai delapan kali. Keuntungan dari alat ini adalah :
a). investasi yang rendah
b). mudah dalam pengoperasian
c). mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi
Kekurangan dari alat ini adalah :
a). kecepatan pemancangan yang kecil
b). kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar
c). kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada permukaan tanah
d). tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air
2. Diesel Hammer
Alat pemancang tiang tipe ini berbentuk lebih sederhana dibandingkan dengan hammer lainnya. Diesel hammer memiliki satu silinder dengan dua mesin diesel, piston, atau ram, tangki bahan baker, tengki pelumas, pompa bahan baker, injector, dan mesin pelumas. Kelebihan diesel :
a). ekonomis dalam pemakaian
b). mudah dalam pemakaian di daerah terpencil
c). berfungsi dengan baik pada daerah dingin
d). mudah dalam perawatan
Kekurangan alat ini adalah :
a). kesulitan dalam menentukan energi per blow
b). sulit dipakai pada tanah lunak
3. Hydraulic Hammer
Cara kerja hammer ini adalah berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan hidrolis. Salah satu hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancang fondasi tiang baja H dan fondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram, didorong, dan ditarik. Alat ini baik digunakan jika ada keterbatasan daerah operasi karena tiang pancang yang dimasukan cukup pendek. Untuk memperpanjang tiang maka dilakukan penyambungan pada ujung-ujungnya.
4. Vibratory Pile Driver
Alat ini sangat baik dimanfaatkan pada tanh lembab. Jika material dilokasi berupa pasir kering maka pekerjaan menjadi lebih sulit karena material tidak terpengaruh dengan adanya getaran yang dihasilkan oleh alat. Efektifitas penggunaan alat ini tergantung pada beberapa factor yaitu amplitude, momen eksentrisitas, frekuensi, berat bagian bergetar dan berat lain tidak bergeta
B. Penahan dan Pengatur Letak Tiang
1. Fixed Lead
Pengaturan posisi tiang dengan cara ini menggunakan lead yang terdiri dari rangkaian baja dengan tiga sisi berkisi seperti boom pada crane dan sisi yang satu terbuka. Sisi yang terbuka adalah tempat tiang diletakan.
2. Swing Lead
Jika lead tidak disambungkan dengan crane atau pelat pemancang pada bagian bawahnya maka lead jenis dinamakan swing lead.
3. Hydraulic Lead
system yang digunakan pada metode ini adalah dengan menggunakan silinder hidrolis sebagai pengaku. Silinder hidrolis tersebut merupakan penghubung bagian bawah lead dengan pemancang. Dengan system ini pengaturan posisi tiang dapat dilakkan secara lebih akurat dan cepat.
C. Pemilihan Alat Pemancang Tiang
Kriteria-kriteria pemilihan alat pancang antara lain : jenis material, ukuran berat, pancang tiang yang akan dipancangkan, bagaimana kondisi lapangan yang mempengaruhi pengoperasian, hammer yang akan dipilih harus seuai dengan daya dukung tiang dan kedalaman pemancangan dan pilihlah alat yang ekonomis dengan kemampuan alat yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
Sumber :
Alat Berat untuk Proyek Alat Konstruksi (Edisi Kedua); Penulis: Susy Fatena Roestiyanti
Kommentare