top of page
articleblog100

Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan

Pada awal Ramadhan tahun 2010 ini budeku (kakak dari ibuku) ingin ngerehab rumah mertuanya yang sudah wafat kedua-duanya.Anak tunggal dari mertuanya itu tak lain adalah suami dari budeku itupun sudah meninggal dunia,  sehingga rumah itu sudah dibiarkan kosong selama setahun lebih. Nah, rumahnya itu gak lain adalah rumah bikinan eyangku (ayah dari ibuku dan budeku) yang sudah meninggal dunia, dulunya beliau adalah seorang developer yang sering membuat perumahan, termasuk rumah tinggalku sekarang.

Tahap Survey

Awalnya rumah milik Bapak Suparman itu (mertuanya budeku) rencana awalnya gak ada niat untuk di rehab, cuman mau mlester ulang doank, cos plesterannya pada waktu itu sudah pada ngelupas, disamping itu rumahnya yang berada kira-kira ± 10 cm di bawah as jalan depan rumahnya. Ya, kalo hujan lumayan juga air yang masuk kerumah, kata tetangganya. hehe

Yah, pantes kalo plesterannya pada copot, mungkin juga gak ada trasramnya. Jadi air-air pada kapiler ke dindingnya. Lalu, plesterannya itu lho, teballlllll banget, kira-kira 5-6cm, trus yang bikin gak awet ternyata plesterannya itu banyak mengandung kapur, (kan enak tukangnya kalo mlester pake kapur) disamping cepet, kapur juga mudah melekat ke dinding pada awalnya. Tapi ya umur plesterannya gak bertahan lama.


Gambar Dinding Batako dan Plester

Nah, plesterannya kan udah pada copot tuh, jadi kelihatan kalo dindingnya pake batako, saat kupegang batakonya, wahhh parah, langsung pada rontok batakonya cuman kaya pasir yang nempel di dinding. Mungkin gara-gara umur rumahnya yang sudah 34 tahun, dan pada waktu buat rumah itu, batakonya eyang ku nyetak sendiri .haha, kan tahun 70 an, jadi ya ga kaya batako-batako jaman sekarang.Dan juga rumah itu ternyata itu rumah pertama yang dibangun di kawasan itu, jadi ya kaya rumah contoh gitu, hehe. La, calon tukang yang sebelumnya mau ngerjain plesteran itu jadi gak berani, takut plesterannya gak mau nempel. haha, dan  ntar kalo pas nyopot plesteran yang lama takut batakonya juga ikut rontok. haha. Lalu kami juga nge-cek apakah bangunan ini ada sloofnya atau tidak, karena dipukul pake palu di bagian list bawah dinding, kok lunak. .ternyata batako. Setelah di pecah ubinnya dan di pecah lantai kerja ubinnya ternyata sloofnya tertanam sekitar 25 cm di bawah ubin.

Ya, udah setelah pulang. . Mamahku kompromi deh ma budeku, akhirnya rumah itu akan di rehab, dengan Pakdeku yang bernama Ir. Alfanadi Birawa sebagai perencana atau arsiteknya, dan mamahku yang mborong / pelaksananya. Oke, pengalaman borong pertamaku dimulai sekarang. . .

Perencanaan

Rencana awal dari rehab ini adalah meninggikan elevasi rumah kira-kira 40 cm dari as jalan. Agar kelihatan lebih cantik, tata ruang nya juga di ubah, dan juga ada rencana untuk di tingkat, tapi bertahap tidak sekarang. . jadi dari sisi perkuatan pondasi, kolom, balok dan pelat lantai (atau biasa disebut dak) sudah diperhitungkan untuk rumah tingkat 2.

Nih desain tampak rumahnya, ,


Catatan : Yang berwarna hitam di belakang rumah itu cuman background aja, bukan termasuk bagian bangunan.


Gambar ini sudah lama digambar oleh pakde saya, tapi pelaksanaannya baru awal Ramadhan ini.

Pelaksanaan

Saat ini saya masih duduk di bangku kuliah, tepatnya baru akan menginjak semester 3 bulan depan (sekarang masih liburan) hehe. . Jadi saya belum mempunyai pengalaman di bidang ini, dan juga mamah saya sebenarnya juga belum ada pengalaman, tapi beliau sudah pernah bekerja di dinas Cipta Karya kira-kira 14 tahun, tetapi 3 tahun terakhir ini sudah pindah ke Bappeda Ungaran. Sedangkan ayah saya adalah seorang Kosultan Teknik, pada bidang yang sama, dan beliau juga menyuruh saya untuk mengawasi pembangunan salah satu pasar di kota Semarang. Alhamdulillah, pengawasannya dimulai akhir lebaran jadi untuk saat ini saya dan mamah saya bisa muter-muter nyari barang material.Oh, iya karena rumah ini hanya di Renovasi dan letaknya juga di perkampungan (tidak di pinggir jalan raya) jadi ya nggak perlulah ngurus IMB, hihihi.

Tahap 1 (Analisa RAB)

Pada tahap ini mamah saya yang menghitung keselurahan anggaran untuk rehab rumah ini dari awal sampai selesai, mencakup pekerja, material, kira-kira 29% total anggaran untuk pekerja (tukang, tenaga, mandor, logistic, keamanan) dan 70% untuk material dan 1% untuk transport.

Tahap 2 (Nyari Pekerja)

Berhubung bawahan mamah saya di kantor adalah mantan tukang, jadi bisa deh di kenalin tukang-tukang kenalannya. Setelah itu kepala tukang datang ke rumah dan deal harga untuk pekerjaan borongan rehab rumah tersebut.

Tahap 3 (Instruksi ke Kepala Tukang & Pekerjaan Bongkaran)

Karena pekerjaannya borongan, tukangnya udah gak sabar pengen cepet ngerjain, waktu lebaran juga udah mepet .Jadi 2 hari kemudian sudah mulai pekerjaan bongkarannya, pertama-tama tukangnya di beri penjelasan sama arsiteknya, setelah itu ya langsung bongkar-bongkar sesuai perintah. Untuk Keperluan listrik, kalo nyebut tiang T apa kabel T, yang ada di atas genteng kan harus ijin PLN kalo mau di pindah letaknya selama bongkaran. Tapi tukangku kreatif  jadi yang tadinya ditopang genteng yang sudah di bongkar, digunakan kayu-kayu untuk menyangga “T” itu, tanpa memindah posisi “T” nya.


Tahap 4 (Galian Tanah dan masang uitzet Bouwplank)

Setelah selesai mbongkar-mbongkar, lanngsung deh, mecahin ubin lama, karena ubinnya juga udah jelek jadi sekalian aja di pecah ,hihihi. Biar, kalo di urug nanti airnya gak menggenang di atas ubin. Rencananya sih, urugan untuk menaikkan elevasi dari sisa-sisa bangunan yang hancur kalo kurang baru ambil tanah urug.

Pada saat penggalian tanah, sloof lama memang masih kuat, jadi tidak dihancurkan, agar hubungan yang sudah ada tidak terputus. Meskipun nanti akan dipasang sloof yang baru. Jadi pondasi menerus batu kali, ditempatkan di atas sloof lama, tanpa merusaknya. . lalu nanti sloof yang baru berada di atas pondasi batu kali.

Sekarang penggalian untuk fondasi Footplat / Voetplat , bingung yang bener mana, hihihi, ada yang nyebut juga cakar ayam, (HA??? cakar ayam kan untuk tanah lunak dan untuk Proyek Mega struktur biasanya), hihihi. Ya, gak papa., kalo bahasanya gitu ya fleksibel aja.Lalu, saat penggalian pondasi pada kedalaman 1 meter, ternyata air tanahnya udah muncul, hahaha. . yah, makmur bgt bumi Indonesia, cuman kedalaman 1 meter aja udah keluar air. hahaha. ya udah, jadi agak berat deh waktu pengecoran nanti. hehe


(Tahap 5) Belanja Material

Setelah pekerjaan bongkaran dan pondasi selesai, waktunya belanja material nih. . Pertama-tama kami survey dulu Toko Material terdekat, di samping dekat juga gak akan kena biaya transport saat material di kirim. Ya, udah untuk keperluan semen, pipa, dan alat-alat mekanikal elektrikal pesen ma TB di dekat proyek.

BESI

Untuk keperluan Besi untuk Pondasi, kami pesen yang udah jadi. , untuk pondasi footplat pesen 3 buah yang penuh dan 3 buah yang setengah. .dengan  tulangan ø 12 dan ø12 untuk tulangan ke atas, untuk sambungan kolomnya nantinya, dengan jumlah tulangan 6 buah. 1 buah pondasi seperti ini  harganya Rp 230.00 rupiah, jadi kalo 6 ya kira-kira Rp 1.380.000. Saya memesan di salah satu toko di sebelah Stadion Diponegoro Semarang yang memang bergerak di bidang pembuatan pembesian pondasi, kolom, sloof, balok yang sudah jadi.



Untuk gambar di kiri itu footplat jadi yang ukuran penuh dengan ø 12 tulangannya untuk pondasi dan sambungan kolom 1 meter ke atas, jumlah tulangan kolomnya ada 6 buah. Kalo gambar yang kanan, pondasi footplat yang setengah untuk diletakkan di sudut yang berhubungan langsung dengan dinding tetangga.

Untuk keperluan kolom praktis tukangnya minta pesen yang sudah jadi, jadi saya pesen kolom praktis ukuran 10/10 panjang 4 meter dengan ø10 dan tulangan begel ø6 .Saya memesan 7 buah dengan harga perbuah @ 125 ribuan.

Dan juga saya memesan besi ø12 sebanyak 21 batang untuk kolom dan balok, besi ø10 sebanyak 12 batang untuk keperluan sloof dan begel sloof ukuran 10/15 yang sudah jadi sebanyak 120 buah, dengan perkiraan jarak begel 20 cm.

karena ada pembesian yang sudah pesan jadi, maka untuk pembayaran tukang besi untuk pekerjaan-pekerjaan yang besinya sudah jadi akan berkurang.

PASIR

Untuk material pasir, didatangkan dari kenalan mamah saya dengan jumlah awal ini sebanyak 6m3 (1 rit) dengan alat angkut truk sedang, pasir yang di gunakan adalah pasir pasang dari lereng merapi, warnanya sangat hitam. Pasir in digunakan untuk keperluan pondasi batu kali dan sloof. Untuk cor kolom dan pelat lantai akan digunakan pasir muntilan.Diperkirakan akan dibutuhkan 2 rit pasir lagi. (sebenarnya akan digunakan pick-up untuk alat angkutnya, karena warga tidak setuju kalo truk masuk kampung,takut jalannya rusak, untung ada mas Dedi selaku gali dan keamanan di kampung itu, jadi bisa mbantu masukin material pake truk, hahaha)

BATU PECAH

Untuk keperluan pondasi batu kali di gunakan batu pecah sebanyak 5 m3,didatangkan dari bawen dengan truk sedang juga dan orang yang sama.

SPLIT (Kricak)

Batu ukuran 1/2 sebanyak 3,5 m3. Diangkut dengan truk dan dipesan pada orang yang sama.

BATU BATA

Batu batanya pesan dari temanggung, tebalnya sampai 5 cm, jadi ya pesen 5000 buah + bonus 300 buah. Bagus ko, cuman ya agak mahal buat transportasinya juga jadi harga batanya @ Rp 500/buah.




SEMEN & lain-lain

Untuk semen digunakan semen gresik 40kg, harganya 41 ribu/zak. Semen ini akan digunakan untuk pekerjaan pondasi batu kali dan footplat serta sloof. Semen ini dibeli di TB terdekat, dan sudah di DP 2 juta, untuk keperluan mendadak seperti paku, ember, pipa dll. Untuk transaksinya hanya 1 orang yang boleh memesan, yang sudah ditetapkan, sehingga orang lain tidak bisa mengambil untuk keamanan.Untuk pekerjaan kolom dan pelat lantai akan digunakan semen 3 roda.  Untuk cat tembok nanti dipakai merk Visto Lux, isi 20 kg, sebanyak 5 buah @ Rp 200.000.

(Tahap 6) Pekerjaan Pondasi Batu Kali dan Footplat

Material sudah tersedia saatnya tukang beraksi, ,pertama-tama bikin pondasi batu kali dulu di tanah yang udah digali. Kalo ada sloof lama, ya pondasinya nindih sloof itu jadi sloof yang lama juga tetap berfungsi. setelah jadi semua, lalu masang footplatnya, jangan lupa beton decking di bagian bawahnya ya, biar besinya keselimut beton. Oh, iya ada masalah ternyata tempat pondasi untuk Footplatnya tergenang air, ya terpaksa harus dikuras dulu air secara manual pake ember. Nah kalo airnya udah habis, langsung cepet-cepet dipasang footplatnya biar airnya gak datang lagi. Tapi ya, tetap airnya dateng walaupun sedikit. Jadi ya airnya harus di giring, dengan cara adonan betonnya di tuang dari pinggir ke tengah, jadi airnya ke bagian pinggir yang masih kosong, lalu dikuras lagi, baru di cor lagi. gitu. . hehe

Untuk pemasangan pondasi harus diukur dari as pondasi yang satu ke as ppondasi yang lain, agar nantinya kolom di atasnya akan sesuai dengan yang direncankan.



di atas gambar prosesnya, kalo yang dibawah udah jadi, setelah di cor footplatnya, di atasnya di taruh batu kali lagi dan dicor lagi biar kuat. haha. .



Oh, iya untuk untuk tulangan yang untuk sambungan kolom harus disisain 40 cm dari ujung atas, untuk keperluan penyambungan dengan kolomnya nanti.

(Tahap 6) Pekerjaan Sloof dan Nyambung Kolom

Setelah semua footplat selesai terpasang, lalu besi kolom disambungkan pada besi sambngan dari footplat dengan jarak 40 cm, dan ujungnya seperti jangkar. Pertama-tama tukang ngrakit besi buat sloof dan begel nya,lalu masang di tempat sloof di rencankan, sloof harus menyatu dengan sambungan kolom dari footplat dan kolom utamanya lho ya, agar ada hubungan yang kuat nantinya antara sloof , pondasi footplat dan  kolomnya.Kalo udah nyiapin bekistingnya. Disini pak tukang menyarankan bekisting sloofnya make listplank bekas dari bongkaran agar lebih hemat. Ya, udah langsung ngecor aja, jangan lupa beton deckingnya ya, hehe. Ohya bekistingnya pake listplank bekas bongkaran jadi gak usa beli papan bekisting nih

hehe


Pak tukang berpesan juga pada saya, kalau dalam pembuatan sloof ternyata waktu tidak memadai sehingga harus di lanjutkan keesokan harinya, tidak boleh menyambung di sembarang tempat. Dipilih tempat yang dirasa kuat untuk sambungan. Selain itu sloof yang akan disambung adonan betonnya harus dibuat miring 45 derajat. Agar nantinya sloof yang sudah keras dan sloof yang baru ada hubungan yang kuat gitu. Saya ilustrasikan seperti gambar di bawah :


(Tahap 7) Pekerjaan Pasangan Batu-Bata

Pekerjaan pasangan batu batanya biasa sih, sesuai dengan denah. . Tapi ada sedikit bagian di bagian ruang tamu nanti yang di ekspos, sehingga batu-batanya juga dipilih yang baik, dan plesterannya harus rajin. Kata pak tukangnya waktu bikin bata yang diekspos juga butuh waktu yang lumayan, hehe. .Nih gambarnya bata yang akan diekspos, tapi belum difinishing lo ya. .


Wah, warnanya gak karuan. . di samping silau cahaya matahari, juga kamere hapenya jelek, maklumlah. hehe

Pekerjaan Beton

antara lain pembetonan sloof, pembetonan kolom, pembetonan balok latiu, ring balok, dan pelat lantai. Untuk pekerjaan kolom, di cor sepenuhnya setelah pekerjaan dinding bata selesai. Jadi bekisting yang digunakan hanya di 2 bagian sedangkan 2 bagian lain sudah terhimpit bata.

Pekerjaan ring balok & pelat lantai

Sebelum pekerjaan dimulai udah harus pesen material pasir 5,5 m3, besi 30 lonjor, dan semen 3roda 20 zak.

Untuk pekerjaan ring balok ukuran 15/18 dengan 7 besi longitudinal, diameternya 12mm (maut bener!!) hehe,


Gambar perakitan balok ring


Gambar pemasangan balok ring


Gambar pemasangan balok ring



Aku lagi ngikat begel pakai bendrat

Untuk pekerjaan pelat lantai perakitan besinya dilakukan setelah ring balk dipasang, untuk ketebalan pelat lantai 10 cm antara lain, decking 2 cm dan tebal pelat bersih 8 cm. Untuk pendukung staiger dan scafolding pake bambu 50 buah, dan lainnya pake sisa-sisa kayu bongkaran seperti usuk. Buset, aku takut bener waktu manjat liat pembesian pelat lantai ,hihihi, maklum belum pernah manjat-manjat (trauma dulu jatuh dari lantai 2) hehe



Gambar Staiger/perancah untuk pelat lantai garasi


Gambar penulangan pelat lantai


Gambar tulangan pelat, balok, dan stek kolom

sesudah dipasang tulangan pelat lantainya, langsung aja di cor ma pak tanto(bos borongnya) mengerahkan tukang-tukangnya. Untuk kegiatan pengecoran ini tenaga yang dibutuhkan atau pekerjanya jauh lebih banyak dari hari biasanya, karena cor pelat lantai ini harus langsung jadi. Jadi ya harus quickly, ada yang ngaduk semen, ada yang nganter dan ada yang stand by di atas untuk ngecor dan rodding adonan betonnya.

Untuk papan pelat lantai yang bagian bawahnya pake triplek ukuran 8 mm, harganya mahal bo !! beli 8 buah kemarin, hampir 1 juta. Jadi pengen coba baja bondek untuk ngecor pelat lantai, belum pernah masalahnya, hihi.

Sesudah umur pelat lantainya 16 hari, udah berani di copot , dari perancah bambu sampai tripleknya. Bagian bawah yang dipapan triplek langsung mulus banget cor betonnya, jadi gak usah di plester lagi, hehe.

Udah selesai terus ya diplester lagi bagian atas pelat lantainya, dibuat kemiringan  ke samping (bagian keluar rumah) ntar juga mau dibuatkan talang dari beton di situ.

Oke, lanjut sekarang bikin bagian ruang tamu, kamar tamu, sama terasnya.

udah selesai semua sih sebenere, udah lama aku gak nulis blog karena sibug kuliah ma ngurusin pembangunan ini, hehe. .

mulai dari sloof, sampe ring balk sudah terpasang, cuman di teras ada pelat juga tapi cuman hiasan gak ada beban hidup, ukuran 1,5 x 2 dibawahnya ada topi-topi sepanjang 40 cm,  lalu juga untuk kamar tidur tamunya kan ukuran 4,5 x 3 . .ada sebagian sepanjang 1,5 x 3 yang pake cor pelat lantai juga, tapi juga gak ada rencana ada beban hidup nantinya, cuman ada talang beton di atasnya, untuk ngalirin air dari kuda-kuda dari teras sampai masuk ruang keluarga, dan juga dari gunungan besar dari ruang keluarga sampai paling belakang. (bingung ya?? hehe)


Tampak Depan Teras sudah hampir jadi


Gambar Kuda-Kuda Kayu

Di gambar terlihat pak tukangnya lagi ngecat kayu pakai TEER, biar tahan rayap, tapi ya gak dijamin seumur hidup juga, hehe. Nih kuda-kuda bentangannya 5 x 5,5 bagian depannya limas jadi ada jurainya. sudut kuda-kudanya 43 derajat. Cukup megah dan juga menambah kebutuhan gentengnya dan juga genteng di belakangnya juga karena sudut gunungan di rumah bagian belakang juga harus dibuat 43 derajat.

Disini bahan kuda-kuda,gording, dan usuk yang terlihat di gambar pake kayu kruing (kayu kalimantan) ciri-cirinya yang paling keliatan ya kayunya berwarna kemerah-merahan. Untuk kuda2 pake kayu 6/12 , gording 6/12, usuk 5/7, gapit 5/10. Untuk usuk yang bagian samping (digambar belum dipasang) pake kayu bengkirai ukuran 5/7 juga, dan rengnya 3/5 juga dari bengkirai.

Sudah beli genteng juga nih, disebut glasir juga bisa, tapi kualitas nomor 2,

kurang rapi tu waktu melaminnya jadi kayak ada tonjolan2 gitu, deh, huufftthhhhhhhhh



nah sekarang lagi bengkokin pembesian untuk hiasan beton di jendela teras, seperti terlihat di gambar tampak depan, nih pake besi ø8 untuk besi memanjangnya, dikasi begel juga bentuk segitiga, ^^ karena tulangannya 3.


Pembesian Ram Jendela

nanti ram di atas jadi bersihnya lebar 10 cm dan tebalnya 6 cm.

Sekarang genteng sudah naik, ntar tinggal nunggu ujan datang kan bulan oktober jadi mungkin sering ujan untuk ngecek gentengnya bocor apa nggak


Gambar pemasangan genteng

yah alhamdulillah sudah mau jadi,sudah kelihatan cantik  (hehe), moga2 aja gak ambruk., hehe

sebenarnya hari selasa ini mau madatkan tanah pake stamper, tapi gak jadi karena tukangnya takut, kalau getaran stampernya menghancurkan cor2annya (haha), jadi dipadatkan manual, nih stemper punya eyangku alhamdulillah, masih ada sisa peninggalan dari beliau.


Stamper eyangku

tambahan untuk mas ary yang menanyakan tentang ram-raman beton di jendela, bisa dilihat di gambar di bawah. itu cuman variasi ko, biar cantik rumahnya, hehe


Gambar beton variasi untuk jendela (tampak depan)


Gambar beton variasi untuk jendela (tampak samping)

0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


bottom of page