Beberapa kawasan perumahan memang tak mampu membendung serangan rayap. Akibatnya, rumah dengan kerangka kayu yang tidak atau lupa diberi lapisan antirayap, dalam tiga empat tahun kemudian mulai keropos dan atapnya mulai terlihat melengkung.
Kerajaan rayap tentu juga ada di tempat lain. Apalagi di perumahan yang model rumahnya gandeng (kopel). Rumah satu selesai direnovasi atapnya. Pasukan rayap pun pindah ke rumah sebelah, begitu seterusnya. Dalam 10 tahun bisa dua tiga kali merenovasi atap.
Agar tak bolak-balik bongkar pasang atap, kini orang mulai melirik rangka baja ringan. Bahan dari baja ringan lebih efisien ketimbang kayu. Kelebihan rangka baja ringan adalah load factor (berat beban) yang kecil. Sehingga mempengaruhi dimensi struktur kolom dan balok di bawahnya.
Kolom dan balok dari baja ringan dibuat dengan dimensi yang lebih kecil dari kayu, sehingga lebih ekonomis. Kelebihan yang paling mendasar, rayap tak suka dengan bahan dari baja ringan. Dalam jangka panjang, rangka baja ringan lebih efisien dan efektif karena tahan lama. Biaya perawatan dan penggantian rangka kuda-kuda juga plafonnya bisa diminimalkan
Jadi, biasanya, rumah-rumah zaman sekarang sudah mulai mengaplikasikan baja ringan untuk konstruksi atap. Biaya per meter persegi lebih murah dan ongkos kerjanya juga lebih murah. Kalau kayu, musuhnya rayap, baja ringan bakal diserang karat.
Bagi yang tetap mempertahankan kerangka rumah dari bahan kayu, tentu punya alasan tertentu. Misalnya rumah-rumah tradisional juga banyak yang mempertahankan bahan kayu. Lebih alami. Kayunya pun dipilih yang berkualitas bagus dan awet, seperti jati, kamper dan ulin. Kayu jenis itu bisa awet dan tahan hingga lebih dari 20 tahun. Namun, pemakaian kayu biasanya hanya untuk memberi aksen diaera, seperti loteng atau mezzanine.
Kendati demikian, bukan berarti rumah tradisional adat tak boleh menggunakan kerangka baja ringan. Toh, dari luar, kerangka baja ringan itu sama sekali tak terlihat. Jadi, dari segi estetika tak berubah. Bahkan, kenampakannya pun dapat diubah. Yang penting lebih kuat dan tahan lama. Bahan baja ringan itu bisa dicat agar warnanya mirip kayu, jika memang unsur kayu itu ingin terlihat. Yang melakukan modifikasi bahan seperti itu, biasanya gedung-gedung pertemuan atau gedung berukuran tinggi dan besar.
Jika tak diserang rayap, kayu yang baik bisa mencapai umur sekitar 10 tahun atau lebih. Sebaliknya, untuk rangka baja ringan jelas bebas dari rayap, walaupun tak dijamin terhadap ancaman korosi.
Harga kerangka baja ringan berkisar antara Rp. 130 ribu sampai dengan Rp 200 ribu per meter persegi. Usia baja ringan tergantung dari ketelitian saat memasang dan jenis baja ringan yang dipilih. Jika desain dan sistem pemasangannya benar dan tepat maka kemampuan menahan beban atap semakin baik.
Mungkin jika dihitung, estimasi biaya renovasi rangka atap kayu dengan kayu, atau mengganti rangka atap kayu dengan baja ringan tak berbeda jauh. Namun keuntungan lebih bisa diperoleh setelah atap terpasang. Atap kayu bisa tahan 10tahun, jika tidak terserang rayap. Atap baja ringan bisa seumur bangunan dan bebas rayap. Jadi secara keseluruhan, rangka atap baja ringan memiliki keunggulan lebih dibandingkan rangka atap dari kayu.
Commenti