Pengenalan
Setiap pekerjaan yang mengutamakan mutu di samping produktifitas, maka sudah barang tentu diperlukan inspeksi.
Pada dasarnya kualitas daripada suatu produk dipengaruhi oleh 3 hal yaitu :
Bahan baku
Pengrjaan
Pengawasan
Untuk sambungan las misalnya: apakah bahan yang dilas bebas dari minyak,air,debu dan kotoran-kotoran lain ???
Apakah di dalam pengerjaan pengelasan tersebut sudah dilakukan keselarasan antara besarnya heat source (ampere) dengan tebal plat atau logam induknya ??
Apakah hasil las-lasan sedah dicek bocor dan tidak serta kuat dan tidaknya??
Apakah brander las terlalu cepat atau sudah cukup untuk suatu hasil yang memadai ?!
Ini semua merupakan problematika seorang inspektor teknik.
Penerapan Statistik pada Inspeksi
Terdapatnya air, minyak, kotoran pada logam akan berakibat buruk pada sambungan las. Kecepatan mata bor tanpa diimbangi pendinginan berakibat pada struktur metal. Kekeroposan hasil las-lasan sangat berpengaruh terhadap kekuatan las-lasan. Kurang presisinya pengelingan dapat menyebabkan kebocoran dan lain-lain.
Dilapangan seorang inspector diperlukan untuk bisa mengawasi pekerjaan mulai dari mutu hasil penyambungan seorang pekerja sampai efisiensi biayanya.
Dalam hal monitoring mutu pekerjaan seorang tukang misalnya, maka inspector ini boleh mengambil sampel secara acak (random sampling) untuk diteliti sampai seberapa besar prosentasenya pekerja ini melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Sedangkan terhadap monitoring efisiensi biaya, maka di sini inspector perlu mengkaji sudah seberapa besar produktivitas tukang ini bila ditinjau dari dana yang dialokasikan.
Ini semua adalah informasi yang sangat penting untuk penilaian pekerjaan tukang guna mendapatkan promosi baik gaji, jenjang dan lain-lain.
Teknik Inspeksi dan Jenis-jenisnya
Secara umum teknik inspeksi untuk bahan maupun sambungan dibedakan dalam 2 kelompok :
Inspeksi Merusak
Inspeksi Tanpa Merusak
Inspeksi merusak
Tarik
Tekan
Bengkok
Puntir
Kelelehan
Metallography
Impact
Inspeksi Tanpa Merusak
Sinar X
Radiography
Magneet
Kebocoran
Dari inspeksi ini dapat disimpulkan baik tidaknya bahan serta hasil penyambungan. Untuk inspeksi tarik misalnya harus dilakukan dengan mesin uji tarik, begitu pula untuk tekan harus diuji dengan mesin ujiny tekan. Test bengkok, puntir, kelelehan, impak harus diuji dengan mesin ujinya masing-masing.
Untuk test Metallografy dilakukan etching lalu diamati dengan microscope dengan terlebih dahulu dibersihkan hasil etsanya dan kadang perlu ditambah bahan kimia tertentu untuk memperjelas teramatinya struktur logam yang dimaksud. Dengan microscope, struktur logamnya difoto terus dibandingkan sesuai dengan refferenc. Dari sini dapat disimpulkan apa sebenarnya struktur logam yang diamati tersebut.
Sedangkan tanpa merusak tadi dapat diberikan sedikit keterangan sebagai berikut :
Test sinar X, di sini dapat dilihat kemungkinan kropos tidaknya bahan/sambungan.
Test Radiography, di sini prinsipnya menggunakan teori pengiriman serta penerimaan gelombang suara (Ultra Sonic) yang dimaksudkan untuk bisa mengamati kekeroposan sambungan/bahan dengan melihat layar alat kontrol.
Test Magneet mempunyai tujuan sama dengan cara mendeteksi bahan/sambungan melalui sifat-sifat magnet yang bisa menarik bubukan besi. Dari sini daerah keroposnya tertemukan.
Test Kebocoran, di sini bahan/sambungan ditest terhadap kebocoran dengan cara memberikan tekanan (misalnya pada ketel) dan mendeteksi suara atau gejala kebocoran dengan melihat gelembung udara dari pent\yemprotan air.
sumber :
Konstruksi Sambungan Tegar, Ir.Suharto
Comments