Pengelasan adalah penggabungan logam dengan cara fusi. Logam leleh yang sangat panas dari batang las ditempelkan pada pelat yang disambung. Dengan demikian, titik hubung yang diperoleh akan homogen dan menerus. Sangat banyak jenis titik hubung las, tetapi sebagian besar merupakan variasi dari 2 jenis dasar, yaitu las tumpula dan las sudut (lihat gambar di bawah).
Keruntuhan Las sudut umumnya terjadi pada penampang lintang minimum las
Kekuatan 1 unit las tumpul terhadap tarik sama dengan tegangan izin material las dalam keadaan tarik dikalikan tebal minimum las. Untuk suatu tebal tertentu, panjang las yang digunakan berbanding langsung dengan beban yang disalurkan.
Kekuatan las sudut bergantung pada tahanan geser las pada bidang las dengan luas minimum, seperti pada gambar di bawah :
Apabila tebal las adalah t, maka luas minimum yang dimaksud adalah A = Lt sin 450
dimana L adalah panjang las. Dengan demikian, kekuatan las adalah P = AFv = L (0,707t) (Fv). Tegangan izin material yang umum digunakan adalah Fv = 13600 lb/in2
Dengan demikian P = 9600 tL. Apabila dinyatakan dalam tabel las 1/16 in2 .Dan panjang las 1 in, maka P = (600 lb/in.) / (1/16 in.). Angka-angka seperti ini sangat berguna untuk mencari dengan cepat panjang las dan tebal yang diperlukan untuk nilai beban tertentu. Beban 4800 lb, misalnya memerlukan las 1/16 in. sepanjang 8 in., atau las 1/8 in. sepanjang 4 in., atau 1/4 in. sepanjang 2 in.
Sebagaimana dengan baut, kita harus berhati-hati dalam menggunakan titik hubung las yang dibebani tidak simetri karena pada sistem demikian ada efek torsi. Sebagai contoh, pada profil siku yang dilas ke plat, bebannya kelihatan simetris, begitu pula letak lasnya, tetapi sebenarnya las tersebut menerima beban yang tidak simetris karena titik berat profil tidak simetri.
Dikutip dari :
Struktur, Daniel L.Schondek
Comments